Survei Terbaru SMRC: Anies-AHY Unggul, Berpeluang Menang Jika Dihadapkan dengan Pasangan Ini…

oleh
Kolase Anies Baswedan dan AHY
Kolase Anies Baswedan dan AHY (ist. doc. kataberita)

kataberita.id — Pengamat politik Universitas Paramadina A. Khoirul Umam memprediksi pasangan Anies-AHY akan menjadi calon alternatif yang kuat dalam Pilpres 2024. Apalagi, survei teranyar Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) mengungkap bahwa pasangan ini menang dari pasangan unggulan.

Pasangan Anies-AHY akan menjadi magnet politik yang cukup memadai untuk mengumpulkan kekuatan partai-partai nasionalis dan partai Islam membentuk poros baru.

“Dalam konteks ini, Partai Demokrat yang dipimpin AHY bisa menjadi jangkar koalisi tersebut. Jika AHY benar-benar mampu meyakinkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh untuk membentuk poros koalisi alternatif ini,” ujar Umam lewat keterangan tertulis, Jumat, 8 April 2022.

Dalam survei tersebut, pasangan Anies-AHY berpeluang menang jika dihadapkan dengan pasangan Ganjar Pranowo -Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto – Puan Maharani. Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Meskipun masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan

Baca Juga :   Jika Anies Baswedan Berhasil Jadi Presiden, Maka Banjir Mudah Teratasi? Dosen UI: Malu...

Menurut Umam, jika poros baru itu terbentuk, maka partai politik dapat keluar dari kekuatan arus utama yang saat ini didominasi oleh PDI Perjuangan dan Gerindra. Jika poros alternatif itu terbentuk, maka Umam meyakini partai-partai Islam seperti seperti PPP, PAN, bahkan PKS siap mendukung atau bergabung di dalamnya.

Jika simpul kekuatan Demokrat-Nasdem, PPP, PAN, dan PKS terbentuk, ujar Umam, maka penguasaan suara wilayah dengan basis Islam konservatif maupun Islam moderat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, hingga Sumatera, bisa terkonsolidasi dengan baik. Di sisi lain, simpul-simpul kekuatan politik nasionalis di wilayah Jateng, Jawa Timur, Yogjakarta, termasuk Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, bisa dipecah oleh kekuatan politik Demokrat dan Nasdem.

Baca Juga :   Habib Kribo Sebut Anies Baswedan Bermental Budak: Kita Butuh Pemimpin yang Punya Karakter Seperti Jokowi

Walaupun demikian, kata Umam, terbentuknya poros alternatif itu bergantung pada kepiawaian AHY meyakinkan Surya Paloh.

Akhir Maret lalu, AHY sudah menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta. Kedua partai menyatakan terbuka peluang untuk berkoalisi di Pemilu 2024. “Terbuka sekali peluang dan opsi-opsi untuk berkoalisi. Pada dasarnya, Demokrat dan NasDem memiliki garis-garis ideologi dan juga visi jangka panjang yang serupa,” ujar AHY di kantor DPP NasDem, Selasa, 29 Maret 2022.

Menurut AHY, pembicaraan antara dua partai masih sangat cair untuk menjalin peluang koalisi Pilpres maupun Pilkada 2024. Namun, kata AHY, pembicaraan masih sebatas peluang koalisi, belum terlalu jauh hingga pada nama calon presiden yang akan diusung masing-masing partai. “Kami tidak ingin mengunci atau mempersempit ke arah (capres), karena diskusi sekali lagi masih sangat terbuka dan cair,” tuturnya.

Baca Juga :   Survei LPPI: PDIP Melesat di Puncak, Golkar Ke-Dua, Gerindra di Bawahnya

Senada, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali menegaskan, peluang koalisi dengan Demokrat sangat terbuka. “Diskusi akan terus dilakukan untuk mencari titik temu. Soal capres sama sekali tidak dibicarakan tadi, masih terlalu jauh, masih terlalu cair. Kita tidak mau saling mengunci, akan ada banyak figur-figur baru dan kita lihat peta politik sampai 2022 akhir ini, baru nanti akan semakin mengerucut kepada siapa,” tutur Ali.