Survei LPPI: PDIP Melesat di Puncak, Golkar Ke-Dua, Gerindra di Bawahnya

oleh
bendera partai politik
Kolase Bendera Partai Politik, (foto: ist. kataberita)

kataberita.id — Lembaga Parameter Politik Indonesia juga merilis elektabilitas partai politik (parpol) dalam survei nasional mereka. Temuan survei terbaru menyebutkan bahwa ‘Parti ID’ di Indonesia masih tergolong rendah. Disebutkan hanya ada 19,9% masyarakat yang merasa dekat dengan salah satu parpol tertentu.

“Ini tentu paradoks. Satu sisi banyak masyarakat tak merasa dekat partai politik, namun sisi lainnya partai politik makin menjamur,” ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno dalam rilis surveinya, Senin (22/2/2021).

Baca Juga :   Wow! Prabowo Tunjuk Ahmad Dhani sebagai Wasekjen Partai Gerindra

Adi menuturkan dalam temuan surveinya, masyarakat terbelah dengan jumlah partai politik yang ada saat ini. Ada 33,6% yang menganggap sudah ideal, 32,1% menganggap terlalu banyak sehingga harus dikurangi, dan 8,7% menganggap perlu ditambah partai baru lagi.

Dia menyebutkan dari parpol yang ada, PDIP sementara masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi yakni 25,1%, disusul Golkar dengan 11,2% dan Gerindra 10,9%.

Baca Juga :   Ada yang Peismistis Kalau Anies Menjadi Capres atau Cawapres, Alasannya Karena Tak Punya Ini...

“Elektabilitas Gerindra tampak mengalami penurunan. Patut diduga hal ini disebabkan efek negatif bergabungnya Gerindra ke dalam Kabinet Kerja Jilid 2,” terangnya.

Masih kata Adi, temuan survei juga menunjukkan jika ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) dipatok 4% maka hanya ada sembilan (9) yang lolos ke Senayan. Partai itu antara lain, PDIP (25,1), Golkar (11,2), Gerindra (10,9), PKB (8,0), Demokrat (6,0), PKS (5,8), Nasdem (5,4), PAN (5,1) dan PPP (4,3).

Baca Juga :   Golkar-NasDem Berkoalisi? Pengamat Politik: Ini Terlalu Awal, Paling Tidak di 2022 lah

Survei tersebut didapat dari populasi survei atau responden yang telah memiliki hak pilih suara. Kemudian kerangka sampel adalah nomor telepon responden yang pernah diwawancarai secara tatap muka dalam survei nasional yang diselenggarakan pada rentang waktu September 2017 hingga Desember 2020.