Oleh: Dinar Nursyifa
“Biarpun berjalan di atas keraguan banyak orang, impian harus tetap diperjuangkan.”
kataberita,id — Perempuan seringkali dianggap sebagai makhluk yang lemah, tak berdaya, tak berupaya, dan terkadang tidak didengar. Perempuan memang makhluk yang lembut dan sensitif. Tetapi, segala bentuk lemah lembut dan perasaan sensitifnya tidak pernah menjadi penghalang untuk mencapai mimpi-mimpinya.
Di zaman yang sudah berkembang ini, banyak perempuan yang mengepakkan sayapnya untuk mengudara memberikan kebermanfaatan dan keteduhan pada manusia lainnya. Berbeda dengan zaman dulu, zaman yang memandang perempuan dengan sebelah mata, dan dipenuhi dengan kalimat, “ngapain sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya ke dapur juga” atau kalimat “ga usah bersolek cantik-cantik, kamu hanya anak desa” dan kalimat-kalimat lainnya.
Sejak dahulu, tidak sedikit tokoh-tokoh perempuan yang menginspirasi. Bahkan hingga saat ini, perjuangannya untuk kaum perempuan sangat dihargai dan diapresiasi. Semua berasal dari mimpi, tekad dan semangat juang. Yang dianggap lemah, ternyata bisa memperjuangkan ingin dan angannya. Yang dianggap tak berdaya, ternayat mampu mewujudkan ide-idenya.
Semuanya berotasi dan bergerak sesuai zamannya. Kini, perempuan banyak berkontribusi di berbagai bidang. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan masa kini adalah perempuan yang berevolusi, memeluk perubahan dengan memberikan banyak arti.
Perempuan masa kini sudah banyak sekali berkarya dengan ragam kreativitas yang dimilikinya. Di masa lalu, perempuan pun sudah banyak berkarya dan berdaya. Bedanya, masa kini memberikan banyak ruang yang seluas-luasnya bagi para perempuan untuk berkarya dan berdaya sesuai dengan bidangnya. Platform yang tersedia adalah media pendukung, agar perempuan dapat menebarkan kebermanfaatannya kepada khalayak luas, tidak terpaut jarak dan waktu.
Sebagai seorang perempuan yang lahir di tengah perkembangan digital, hal ini merupakan tantangan bagi diri sendiri. Seperti dua mata pisau, semua tergantung dari bagaimana kita memandang dan mempergunakannya.
Perkembangan digital yang kian hari kian melesat, hal ini adalah kabar baik bagi kaum perempuan yang ingin berkarya dan mengudara. Tetapi, tidak sedikit pula yang hanya terlena sebagai penonton saja tanpa adanya action.
Maka dari itu, penting sekali untuk bisa melihat segala sesuatu dengan pandangan yang baik. Memanfaatkan perkembangan digital sebagai sarana berdaya dan berkarya.
Terlepas dari segala bentuk keraguan orang lain, tetaplah merekah dan berupaya memberikan yang terbaik pada sesama. Karena perempuan masa kini adalah perempuan yang berdaya dan berkarya. Karena perempuan masa kini adalah yang mengudara pada muara terbaiknya. Karena perempuan masa kini adalah kita.
Dinar Nursyifa adalah guru di salah satu SMA swasta di Cianjur yang juga mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Suryakancana Cianjur,