kataberita.id, Cianjur – Madrasan Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Cianjur tak izinkan peserta didik bersepeda ke sekolah. Hal ini memicu pro dan kontra di kalangan orang tua murid.
Berawal dari protesnya orang tua murid yang tidak setuju dengan peraturan yang dibuat pihak sekolah, bahwa peserta didik ‘dilarang membawa sepeda ke sekolah‘.
Kendati demikian, Pembantu Kepala Madrasah (PKM) MIN 1 Cianjur Muslih, S.Pd.I mengatakan, alasan kenapa peserta didik dilarang membawa sepeda ke sekolah, salah satunya adalah agar lahan/lapangan sekolah menjadi lebih luas.
Dari pantauan kataberita.id, lapangan utama sekolah, di sebelah kanan gerbang terdapat lahan parkir, yang dipakai oleh guru-guru dan tenaga kependidikan.
Sedangkan siswa yang memakai sepeda ke sekolah, terparkir di pinggir lapangan sekolah dekat dengan lahan parkir, dan ada juga siswa yang menyimpannya di lahan parkir bercampur dengan kendaraan guru-guru.
“Siswa bersepeda ke sekolah ko dilarang, itu kan hal teknis, orang mau ke sekolah, ya terserah. Mau pakai sepeda, jalan kaki, diantar, kan itu hak asasi manusia. Mending bikin peraturan itu yang berbobot, misalnya hal hal yang berkaitan dengan kedisiplinan dalam proses belajar mengajar,” kata orang tua murid MIN 1 Cianjur.
Berdasarkan laporan yang diterima kataberita.id, awalnya MIN 1 Cianjur tidak mengelurkan peraturan dalam bentuk himbauan terkait larangan siswa bersepeda ke sekolah.
Namun sejak bergantinya Kepala Madrasah/Kepala Sekolah, peraturan itu sempat terucap pada saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera hari Senin lalu, (16/10/2023).
Setelah diprotes oleh orang tua murid, Senin kemarin (30/10/2023), peraturan berubah redaksinya, yaitu siswa ‘dilarang menyimpan sepeda di sekolah‘.
Orang tua murid menyesalkan kebijakan pihak Madrasah/Sekolah yang kurang bijak dalam membuat peraturan.
“Bikin peraturan ko aneh, kendaraan guru boleh disimpan di dalam sekolah, eh kendaraan murid gak boleh. Padahal kan murid yang pakai sepeda ke sekolah sangat sedikit, kalau mau guru-guru juga parkirnya di luar dong, yang bikin sempit lapangan sekolah itu kan motornya guru guru, gak adil itu namanya!,” protes salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, sejak ramainya peraturan tersebut dikeluarkan, meski secara verbal oleh pihak sekolah pada saat upacara bendera, namun pada kenyataannya, sebagian murid tetap saja bersepeda ke sekolah, dan menyimpan sepedanya di dalam sekolah. (icn/icn)