kataberita.id, Jakarta – Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga optimistis penjualan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan laku keras. Hal ini berkaca pada larisnya penjualan KA Argo Parahyangan dengan rute yang sama meski dibanderol dengan harga Rp350.000.
“Berapa harga Parahyangan yang terbaru? Rp350.000 laku bos,” kata Arya dalam acara Silahturahmi Forum Wartawan BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (3/2).
Arya menyampaikan, Kereta Cepat sendiri mempunyai sejumlah keunggulan. Antara lain harga tiket yang masih terjangkau bagi seluruh kalangan.
Harga Tiket Kereta Cepat Termurah
Sementara itu, untuk harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai Rp125.000 untuk sekali perjalanan rute terdekat. Sementara untuk jarak jauh harganya mulai Rp250.000 pada tahap awal dan ditingkatkan menjadi Rp350.000.
Selain itu, jarak tempuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga lebih cepat dibandingkan KA Argo Parahyangan. Arya mencontohkan, untuk waktu tempuh Jakarta-Padalarang memperkirakan hanya 30 menit.
“Segitu pokoknya menariklah. Lu tinggal di Padalarang bisa lah 30 menit. Sekitar Rp125.000,” ujar Arya.
Arya melanjutkan, pembangunan Kereta Cepat sendiri terus berprogres hingga saat ini. Dia menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi pada pertengahan tahun ini.
“Pembangunan kereta cepat kita terus akselerasi, supaya target kita pada pertengahan tahun ini dapat beroperasi,” ucap Arya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung siap beroperasi pada Juni 2023 mendatang. Hal itu disampaikannya usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Rabu (24/8).
“InsyaAllah (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) di tahun depan bulan Juni sudah mulai bisa operasi,” ujarnya.
Erick mengatakan, rangkaian gerbong Kereta Cepat sendiri akan dilakukan mulai bulan September 2022. Setelahnya, akan dilakukan proses uji coba sebelum siap beroperasi secara penuh.
Menteri Erick optimis, kehadiran Kereta Cepat sendiri akan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di wilayah provinsi Jawa Barat. Mengingat, kian mudahnya akses pergerakan untuk masyarakat dan barang. (sumber/kataberita)