Jakarta, Dinamika Jakarta sebagai Ibu Kota Negara sekaligus penggerak perekomian tentu akan menjadi perhatian siapa saja, baik warganya bahkan dari masyarakat luar daerah sekalipun. Ini tentunya tidak lepas dari magnet dari sebuah centrum kekuasaan negeri ini sehingga kedudukan Jakarta sebagai sebuah wilayah akan menjadi daya tarik utama bagi setiap kalangan manapun.
Berbicara itu semua, tentunya butuh sosok sekaliber pemimpin hebat buat kemajuan dan keberadaan identitasnya sebagai kota metropolitan sekaligus penuh pluralitas ini, sehingga perlu identitas muda juga untuk meneruskan pembangunan yang telah berjalan ini.
Kader Muda Golkar Fauzan Fadel Muhammad memberikan sebuah terobosan buat gamabaran ideal siapa yang pantas buat memimpin wilayah yang penuh dengan latar keberagaman ini.
”Saat ini Jakarta sebagai Ibu Kota Negara telah menjadi percontohan bagi daerah daerah lainnnya di Indonesia. Mengelola Jakarta dengan kemajemukan masyarakatnya tentu bukan hal yang mudah dan perlu kerja keras bersama. Sehingga disini sangat dibutuhkan pemimpin yang berpengalaman dan juga mengerti seluruh permasalahan di Ibu Kota.” Ungkap Fauzan dalam siaran persnya yang kami terima, Selasa (26/7/22).
Dikemukakannya, Fauzan berpendapat bahwa ketegasan pemimpin buat DKI Jakarta kedepannya juga soal ketegasan dan integritas dalam mengemban amanah. Hal ini berkaitan dengan sebuah nilai bagi Jakarta yang merupakan sebuah kota kebudayaan dan peradaban.
”Jakarta butuh pemimpin kuat dan tegas juga mampu menjaga nilai integritas yang tinggi. Bukan hanya kuat dalam arti berani, tegas dan keras, melainkan kuat menjaga komitmen dan kuat memegang integritas. Amanat besar telah digantungkan dipundak mereka. Tentu, amanah itu akan mudah jatuh apabila yang memegangnya pemimpin yang lemah. Sejarah telah mencatat bahwa pemimpin pemimpin kuatlah yang mampu memajukan Ibu Kota,” Tambah Fauzan.
Inspirasi Anak Muda
Lebih lanjut, ujar Fauzan saat ini adalah saat atau waktu yang tepat menentukan sosok yang tepat buat calon pemimpin di Jakarta yang bisa menginspirasi anak anak muda kedepannya.
”Dalam konteks ini tampaknya kita perlu mengingat lagi pesan dari Buya Syafii Maarif (Alm) yang pernah Ia sampaikan sekitar lima tahun yang lalu. Ia bertutur, negeri ini harus mencari sosok pemimpin yang lebih kuat. nasionalis sejati, autentik, tidak berpura pura, dan tidak menjadikan kekuasaan sebagai mata pencaharian. ujar Fauzan
”Sehingga, sosok yang berpengalaman, kuat dan mampu menginspirasi anak muda adalah jawaban untuk Jakarta yang lebih baik kedepannya,” sambungnya.
Seperti diketahui dari data Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM), pada Pilkada 2020 tercatat ada 20 Kepala Daerah terpilih dan 17 Wakil Kepala Daerah terpilih yang berusia kurang dari 34 tahun. Dan berarti ada sekitar 13,7% daerah yang meyelenggarakan Pilkada, akan dipimpin oleh pemimpin muda. Pun data yang dikeluarkan KPU RI, sebanyak 4% dari total 575 anggota DPR RI terpilih, adalah meraka yang tergolong usia muda, yaitu anatara 23-30 tahun.
”Tren pemimpin muda tidak hanya ada di Indonesia, namun juga di negara negara di dunia, telah pemimpin dunia yang tergolong usia muda bisa mencuri perhatian perhatian masyarakat. Bisa mabil contoh, Emmanuel Macron di Perancis dimana di usia 38 tahun pada 2017 menang pemilu dan dilantik jadi presiden. Bukan hanya Pria saja, ini pun terjadi pada sosok perempuan muda penuh talenta dari Finlandia yakni Sanna Marin juga terpilih pada pemilu parlemen akhir desember 2019 lalu untuk duduki posisi Perdana Menteri, bahkan sebelumnya Ia sempat menjadi Walikota Tempere di saat Usianya baru 27 tahun. Dan nama nama lainnya seperti Kanselir Austria Sebastian Kurzt usia 35 tahun, Presiden Chile Gabriel Boric usia 35 tahun serta Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern usia 37 tahun,” Ungkap Fauzan.
Kemudian, masih dalam ulasannya, Fauzan Fadel juga memberikan angin segar buat peluang pemimpin muda khusus untuk daerah DKI Jakarta. Baginya jika melihat data dan fakta di beberapa tempat, baik di daerah daerah Indonesia maupun di luar negeri, kiranya sudah saat generasi muda untuk bisa tampil dan bisa menjadi perhatian masyarakat.
”Masyarakat Jakarta dinilai membuatuhkan sosok pemimpin yang bisa menjadi inspirasi genarasi muda. Salah satu nama yang cocok adalah Ahmed Zaki Iskandar. Zaki mempunnyai rekan jejak mumpuni dalam mengelola pemerintahan sebuah daerah. Punya pengalaman yang kuat dan mampu mengelola sumber daya manusianya secara optimal, terkhusu anak muda Jakarta. Zaki adalah sosok yang paling paham kondisi DKI Jakarta saat ini,” Tegas pria yang juga fungsioanris Partai Golkar DKI ini.
Sosok Berprestasi, Cocok Memimpin Ibu Kota Jakarta
Luput dari pantauan masyarakat saat ini, bahwa sosok Ahmed Zaki Iskandar merupakan salah satu pemimpin muda yang berhasil membawa kemajuan sebuah daerah yang menjadi satelit DKI Jakarta, yakni Kabupaten Tengerang. Sosoknya yang telah memberikan berbagai pembangunan dan karya buat Kabupaten Tangerang layak untuk diapresiasi tinggi.
”Banyak yang telah beliau (Ahmed Zaki Iskandar) perbuat untuk kemajuan Kabupaten Tangerang, telah banyak pula prestasi yang sudah diperoleh baik secara individu atupun pemerintah daerah Kabupaten Tangerang. Diantaranya soal perbaikan mutu pendidikan yang berimplikasi kepada stabilnya tingkat Indeks Pembangunan Manusia. Juga keberhasilannya menjaga iklim investasi meski adanya wabah pandemi Covid-19 akan tetapi dengan kepiawaiannya mencari investor yang mau berinvestasi di wilayah Kabupaten Tangerang sehingga roda perekonomian cukup bergerak pesat,” Jelas Fauzan.
Terakhir, Fauzan Fadel memberikan cara kepemimpinan Zaki Iskandar dalam mengelola PAD (Pendapatan Aseli Daerah) Kabupaten Tangerang yang dinilainya sangat memenuhi kriteria sebagai pemimpin berintegritas.
”Terakhir, ini barangkali yang perlu ditekankan kembali seperti diawal sudah saya jelaskan. Soal kaitannya dengan integritas dalam mengemban amanah, sosok Ahmed Zaki ini adalah soal pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Tangerang yang begitu sempurna, dimana dirinya (Zaki Iskandar) telah membuat Pemkab Tangerang bisa meraih 13 kali berturut turut predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” Pungkas Fauzan Fadel.