Utang Indonesia Tembus Rp7.014 Triliun, Stafsus Menkeu dan Roy Suryo Ribut Soal Utang di Era SBY dan Jokowi

oleh
Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono
Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (ist.)

kataberita.id — Utang Indonesia terus bertambah tiap tahunnya. Terbaru, utang tersebut mencapai Rp7.014 triliun.

Tingginya utang Indonesia menjadi sorotan sejumlah pihak. Bahkan selama tujuh tahu pemerintahan Jokowi, utang Indonesia bertambah Rp4.400 triliun.

Staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo menilai utang Indonesia tidak bisa dilimpahkan dalam satu pimpinan saja.

Menurutnya, utang Indonesia merupakan kesinambungan dari para pemimpin terdahulu.

Baca Juga :   Ada Kejutan Buat RI, Erdogan Telepon Jokowi

“Hadir Om @KRMTRoySuryo2…Tenang malam ini rileks dulu. Besok saya kupas tuntas soal ini. Pemerintahan Jokowi bertanggung jawab menuntaskan utang pemerintahan Pak SBY,”katanya, Selasa, 5 April 2022.

Kata Yustinus, utang Indonesia bukan dosa satu pemimpin saja. Melainkan berkesinambungan dari masa ke masa.

Jadi, siapapun pemimpinnya akan menjadi tanggung jawab untuk menyelesaikan utang negara.

“Pula Pak SBY thd pemerintahan sblmnya. Kita siapkan pondasi utk kesinambungan fiskal. Optimis anti ambyar!😁,” tegasnya.

Baca Juga :   Jokowi Diserang, Politikus Demokrat Ungkit Janji AS Beri RP28,5 T 'Damai dengan Israel'

Pernyataan Yustinus itu merespons cuitan mantan menpora Roy Suryo yang menyindirkan sebagai pejabat tukang ralat.

“Mana ini StafSus si Tukang Ralat …? Sudah NGUMPET ke Gorong2 seperti Junjungannya-kah? AMBYAR,” tulis Roy Suryo sambil membagikan unggahan Said Didu.

Said Didu sendiri memberikan dua penjelasan soal utang Indonesia. Dia menyoroti kenaikan drastis utang di era Jokowi.

Baca Juga :   Oh Ternyata Ini Capres yang Akan Didukung Jokowi di Pilpres 2024?

“Saya jelaskan: 1) utang IMF sdh dilunasi saat SBY. Skrg msh ada dalam jumlah kecil, itu utang baru. 2) Sejak Bung Karno, 6 Presiden sebelum Jokowi buat utang sktr Rp 2.600 trilyun. Pak Jokowi membuat utang hanya waktu 7 tahun sdh Rp 4.400 trilyun – blm utang BUMN.Jelas ?,” ungkapnya. (fajar/kataberita)