kataberita.id, Jakarta — Komisi IV DPR-RI melakukan kunjungan kerja di Gedung Bulog Randugarut Kecamatan Tugu Semarang, sekaligus meninjau ketersediaan bahan pokok dalam rangka menghadapi bulan ramadan, dan menyimpulkan bahwa stok beras menjelang bulan Ramadhan dipastikan aman.
Hal ini dibuktikan oleh rombongan Tim Komisi IV DPR RI yang diketuai Dedi Mulyadi bersama Kementerian Pertanian saat mengunjungi gudang Bulog hari Kamis (31/3). Anggota Komisi IV DPR meminta pemerintah terus melakukan sejumlah upaya dan kebijakan, dalam rangka mendorong daya beli masyarakat menjelang Ramadan. Sehingga, roda perekonomian masyarakat terus bergerak memasuki bulan puasa hingga Lebaran mendatang.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan menjelang Ramadan tahun ini, pihaknya sengaja melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah untuk memantau ketersediaan dan harga komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat.
Dedi menyebutkan pemerintah harus terus mendorong daya beli masyarakat meningkat selama Ramadan hingga Lebaran mendatang. “Memastikan ketersediaan bahan pokok, dan saya sudah keliling pasar sehingga paham berapa harga-harga di pasar. Dan saya lihat stoknya cukup ya, beras cukup dan kemudian kebutuhan-kebutuhan yang lain relatif cukup. Cuma memang problemnya daya beli publiknya yang perlu didorong kan, karena banyak pekerjaan yang belum normal sampai dengan hari ini,” kata Dedi.
Sebagai informasi produksi beras untuk Jawa tengah mencapai surplus memasuki bulan Ramadhan ini. Untuk itu Dedi bersama anggota komisi IV DPR kompak menegaskan menolak keras jika ada wacana untuk melakukan impor beras. Mengingat, rencana impor beras tersebut sudah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat dan gejolak bagi para petani.
“Kita di komisi pertanian, akan berpikir bagaimana memacu produksi pertanian dalam negeri. Jadi harus benar-benar dilihat bagaimana kondisi stok pangan kita saat ini. Jika memang mencukupi maka tidak perlu ada wacana impor,” ujar Dedi.
Senada dengan yang disampaikan anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo.
“Kita datang ke sini sesungguhnya adalah ingin mendengarkan secara langsung dari direksi Bulog tentang ketersediaan kebutuhan pangan pokok menjelang lebaran. Hal ini bukan semata-mata menjadi tanggung jawab Kementan, karena ada program-program yang memang menjadi tugas instansi lain,” tandas Firman.
Menurut Firman Soebagyo di saat momen seperti ini menjadi tugas utama Bulog yakni dalam pengendalian cadangan beras pemerintah dan bagaimana mengendalikan beras di pasaran, khususnya Kementerian Perdagangan.
Firman Soebagyo menegaskan ketersediaan pangan cukup sehingga tidak ada alasan untuk impor. Apalagi setiap tahun surplus beras, ini berarti sudah swasembada.