kataberita.id — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan bahwa negaranya bertemu dengan sukarelawan asing pertama, dengan 16.000 tentara bayaran asing, yang akan berperang untuk Ukraina.
Intelijen militer AS telah meluncurkan kampanye besar-besaran untuk merekrut kontraktor PMC untuk Ukraina, hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.
“Pertama-tama, karyawan PMC (Private Military Company) Amerika ‘Academi’, ‘Cubic’ dan ‘DynCorp’ direkrut”, kata Konashenkov, dikutip Selasa (8/3/2022).
Para kontraktor ini, bukan kombatan di bawah hukum internasional, dan mereka tidak berhak atas status tawanan perang. “Tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina melakukan sabotase dan penggerebekan terhadap konvoi peralatan dan pasokan material Rusia, serta pesawat yang melindungi mereka”, kata Konashenkov.
Khususnya, kementerian memperkirakan bahwa sekitar 200 tentara bayaran Kroasia telah tiba di Ukraina. Selain Kroasia, negara yang mengizinkan pengiriman tentara bayaran ke Ukraina adalah Inggris, Denmark, Latvia, dan Polandia.
Terkait dengan tentara bayaran ini, Rusia dikabarkan memprotes 200 warga Kroasia yang dikirim ke Ukraina untuk menjadi tentara bayaran. Rusia telah memanggil atase pertahanan kedutaan besar Kroasia di Moksow guna meminta klarifikasi informasi tersebut.
“Atase pertahanan Kedubes Kroasia di Moskow telah dipanggil ke Kementerian Pertahanan Rusia hari ini,” kata juru bicara Kemhan Rusia, Igor Konashenkov.
“Atase pertahanan sudah diberitahu tentang kegiatan ilegal warga Kroasia Denis Seler, yang ambil bagian dalam pertempuran di tenggara Ukraina dan yang mengumpulkan unit tentara bayaran Kroasia untuk dikirim ke Ukraina,” kata Konashenkov. (fajar/kataberita)