kataberita.id – Dedi Mulyadi Masuk Bursa Capres 2024 – Hasil survei terbaru yang digelar oleh Indikator Politik Indonesia mengungkapkan hasil yang cukup mengejutkan. Baru-baru ini, Indikator Politik Indonesia memaparkan hasil survei yang mengambil tema “Top Of Mind Pilihan Presiden” terkini.
Hasil survei yang dipublikasikan pada Minggu, 9 Januari 2022 itu mengungkap data yang cukup mencengangkan.
Dalam survei tersebut, Indikator Politik Indonesia mengajukan pertanyaan kepada responden: “Siapa yang dipilih oleh masyarakat menjadi Presiden RI jika Pilpres dilakukan saat ini?”
Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ini menyasar kepada masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Metode yang diterapkan adalah multistage random sampling dengan kisaran waktu pengambilan sampel pada 6 hingga 11 Desember 2021.
Sebanyak 2020 responden terlibat dalam survei ini. Jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Berdasarkan keterangan Indikator Politik Indonesia, selama survei pihaknya melakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur.
Tingkat toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan berada pada level 95 persen.
Hasil Survei
Pilihan puncak, alias pilihan pertama mungkin dapat ditebak. Mayoritas responden memilih nama Joko Widodo. Presiden inkumben yang sedang menjalani termin kedua ini menempati urutan pertama hasil survei dengan persentase sebesar 20,8 persen.
Menariknya, ada nama yang sebelumnya tidak diduga akan muncul. Hasil survei memunculkan nama kader Partai Golkar Dedi Mulyadi. Responden memilihnya, dan Dedi Mulyadi bercokol di urutan ke-9 dengan persentase sebesar 1.0 persen.
Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi ke-29 dengan persentase dipilih responden sebesar 0,1 persen.
Menurut Indikator Politik Indonesia, responden ditanya secara spontan soal pilihan presidennya tanpa ada opsi nama (top of mind). Nama Dedi Mulyadi tidak pernah masuk bursa calon presiden (capres) sebelumnya.
Rendahnya tingkat keterpilihan Airlangga Hartarto yang kalah dari kadernya sendiri, Dedi Mulyadi itu, juga dapat dilihat dari pertanyaan lain soal capres dalam simulasi 33 dan 19 nama semi-terbuka pada survei yang sama. Secara berturut-turut meraih 0,2 persen dan 0,9 persen. (diksimedia)