Gawat! Kasus Covid-19 Diprediksi Akan Meledak 20 November 2021

oleh
ilustrasi-perawatan-pasien-corona
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19 (ist.)

kataberita.id — Diprediksi pada 20 November 2021 mendatang Covid-19 akan kembali naik dan Indonesia berpotensi menghadapi gelombang ketiga.

Kondisi ini harus segera diwaspadai dan diantisiapsi sejak dini.
 
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, Minggu (14/11/2021). 

Uchok mengatakan, Singapura yang memiliki populasi masyarakat yang sudah divaksinasi lengkap cukup tinggi pun masih bisa mengalami lonjakan kasus atau gelombang ketiga, begitu juga dengan Malaysia.

“Melonjaknya Covid-19 di kedua negara tersebut akan berdampak ke Indonesia. Hal tersebut karena begitu gampangnya orang keluar-masuk dari kedua negara itu,” ucapnya.

Baca Juga :   Ma'ruf Amin di Mana? Jokowi Pusing Tangani Corona

Untuk itu, Uchok meminta kepada pemerintah untuk menghentikan sementara kegiatan ekonomi di tempat-tempat yang bisa mengundang kerumunan.

“Masyarakat sudah tidak peduli dengan Covid-19. Untuk itu, pemerintah harus tegas dan menutup Mall dan bioskop kembali. Selain itu harus ada jam malam,” tegasnya.

Sebaliknya, Wakil Ketua Komisi X DPR  Hetifah Sjaifudian mengatakan, mengahadapi adanya prediksi gelombang ke-3 melonjaknya Covid-19 masyarakat jangan terlalu cemas yang berlebihan.

Baca Juga :   Alia Laksono Memberikan Solusi SDGs 5 Kegiatan ECOSOC Yoth Forum 2022

“Tetap waspada dan jalankan prokes. Semua akan tergantung pada tindak kedisiplinan kolektif,” katanya saat dihubungi, Minggu (14/11/2021) malam.

Untuk itu, politisi Partai Golkar ini meminta pemerintah agar terus melancarkan sosialisasi tentang Covid-19.

“Terus gencarkan sosialisasi dan pastikan  tempat-tempat  umum seperti mall, restoran, dan destinasi wisata ataupun tempat-tempat  publik lainnya tetap harus disiplin terapkan prokes,” tegasnya.

Anggota Komisi IX Rahmad Handoyo tidak tahu soal adanya prediksi pada 20 November mendatang Covid-19 akana kembali naik.

“Saya tidak dapat informasi tentang itu,” katanya saat dihubungi, Minggu (14/11/2021) malam.

Baca Juga :   Mendagri Tito Karnavian : Hentikan Aktivitas Kerumunan Massa, Karena Bisa Jadi Media Penularan Corona

Ia mengatakan, berdasarkan hasil analisis data selalu mengalami tren kenaikan kasus pada masa libur panjang.

Hal ini terjadi tiga kali yaitu pada liburan Idulfitri tahun 2020, libur Maulid Nabi dan Natal Tahun 2020 serta libur Idulfitri 2021.

“Saya pikir tidak mesti menungu libuaran Natal dan Tahun Baru, setiap harus kita harus mengantisipasinya.

Dengan protokol kesehatan kita bisa lawan Covid-19,” kata politisi PDIP ini. (sumber/kataberita)