Gubernur Anies Klaim IGD DKI Berkurang, dan Angka Kasus Covid dalam Polulasi Menurun

oleh
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (ist. via detik)

kataberita.id, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup-nutupi data angka penularan Covid-19, data isolasi mandiri, hingga data kematian akibat Covid-19 di Ibu Kota.

Sebab itu dia menjelaskan berdasarkan data, saat ini angka positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta menurun, tingkat keterisian Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit di DKI juga berkurang. Positivity rate adalah angka yang menunjukkan seberapa besar orang terinfeksi virus corona di dalam sebuah populasi.

Hal itu ditegaskan Anies dalam acara vaksinasi yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara massal di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Minggu ini (25/7). Acara ini dimulai sejak Sabtu kemarin hingga Senin26 Juli. Acara ini bekerjasama dengan TNI, Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga :   Disebut Naif oleh Pasha, Giring: Saya Kan Vokalis Nidji Bukan Naif...

“Tren kalau melihat pandemi maka kami lihat angka positivity rate di DKI pernah 43 persen, pada 13 Juli mulai menurun 41 persen dan 16 Juli turun jadi 36 persen, lalu 18 Juli menjadi 28 persen, 21 Juli, lalu per kemarin [Sabtu, 24 Juli] 24 persen. Jadi ada tren positivity rate menurun,” kata Anies dalam konferensi pers virtual, Minggu siang (25/7).

“Testing kita selalu tinggi harus 15 kali lebih tinggi dari WHO, Jakarta sudah di atas ada 30 kali. Kami cukup yakin. Ada tren turun apakah akan terus kita harus terus. Jangan buru-buru menyimpulkan, ini berbeda dengan lain yang bisa diprediksi. Jangan menyimpulkan sudah lewat puncak minggu minggu depan disimpulkan,” tegas Anies.

Dia mengatakan, strateginya yakni melakukan target harian vaksinasi 100.000 per hari, sampe target RT-RW.

“Setiap kelurahan 1.000 per hari di RW 100 per hari bisa mengendalikan proses vaksinasi ini. Dalam prakteknya bervariasi, pernah 200.000 dibuat rata-rata 103.000 sehari. Dikerjakan saya, Kapolda dan Pangdam punya tim untuk vaksinasi kerja sama untuk ke bawah. Termasuk mobile vaksinasi. Semua melakukan sama-sama bertugas, KPI [key performance index] sama target memastikan warga Jakarta tervaksinasi.”

Baca Juga :   Terkait Formula E, PDIP dan PSI Jatuhkan Anies? Begini Kata Ketua Dewan...

“Kami di Jakarta tidak menutupi data, tidak menambah dan mengurangi. Ada yang meninggal dan selamat dilaporkan. Jakarta satu-satunya punya status isoman [isolasi mandiri] seperti apa. Hasil rapat kita tim lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, harus tahu siapa yang positif dan isoman di daerah,” tegas Anies.

Anies mengatakan pada Juni-Juli, kapasitas rumah sakit terlampaui karena itu banyak warga mendapatkan layanan di rumah sakit tidak bisa masuk rumah sakit karena tempatnya terbatas.

“Itulah kemudian kontribusi kasus mereka yang isolasi tidak bisa diselamatkan,” kata mantan Mendikbud ini.

Dia menjelaskan, rumus sederhana, kalau ada 100% angka Covid, 4-5% itu buruh ICU di mana berarti 100.000 kasus butuh ICU antara 4.000-5.000, sementara ICU di DKI baru 1.500 sehingga ada celah atau gap

“Mereka bisa masuk perawatan tempat kita tidak cukup. Pernah antrean masuk IGD data ada semua. Data Lapor Covid itu menyusun data dan memiliki itu karena kami siapkan. Data dibuka dengan baik. Perkembangan terbaru ruang IGD banyak yang kosong, sudah mulai ruang kosong di IGD kita. Melihat laporan dari RS. Jumlah keterisian IGD tidak lagi full,” kata Anies.

Baca Juga :   NasDem Menuding, Ada Oknum yang Memanfaatkan Situasi Covid untuk Mendiskreditkan Kinerja Pemerintah

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Sabtu (24/7/2021) Hingga pukul 12:00 WIB, kasus kematian bertambah 1.415 kasus dalam 24 jam terakhir. Dengan kasus kematian tertinggi berada di Jawa Timur dengan tambahan 356 kasus dan menjadi 17.840 kasus.

Jumlah kasus kematian di Jawa Tengah tak …