”Kita lihat saja ke depannya, akankah kuda troya Nazar bermanfaat bagi kubu Moeldoko atau justru menjadi bantal empuk serangan kubu Cikeas. Apa yang muncul di permukaan berbeda jauh dengan pertarungan arus deras dibawah air. Penonton selalu diajak berpikir adu strategi,” kata bekas loyalis Anas Urbaningrum di Partai Demokrat itu. (sindonews/kataberita)