kataberita.id — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memanggil manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero), satu pekan setelah menerima audiensi Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FNKJ).
Moeldoko bersama jajarannya menerima Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko, yang didampingi Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Robertus Bilitea, dan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta.
Pertemuan sendiri digelar di Gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (10/3/2021). Dalam pertemuan ini, Moeldoko meminta penjelasan pucuk tertinggi Jiwasraya terkait tuntutan Forum Nasabah Korban Jiwasraya.
Empat tuntutan yang dimaksud antara lain penghentian sosialisasi restrukturisasi yang bernada intimidasi, keinginan pembayaran manfaat agar terus berjalan, penghentian propaganda dan pembatalan restrukturisasi dengan mengkaji opsi yang lebih solutif.
“Empat poin ini yang disampaikan FNKJ kepada KSP. Kami ingin tahu lebih jelas situasi apa yang dihadapi dan langkah yang akan dilakukan ke depan,” tutur Moeldoko.
Moeldoko juga meminta kesediaan Hexana Tri Sasongko untuk kembali memenuhi pertemuan dengan FNKJ bersama KSP. Dari pertemuan ini, Moeldoko berharap, FNKJ dan Jiwasraya bisa saling melengkapi penjelasan mengenai opsi-opsi penyelesaian masalah.
Jajaran direksi pun menegaskan akan kembali bertemu dan menjalin komunikasi dengan FNKJ. Hexana menjelaskan, apa yang dilakukan Jiwasraya sudah melalui berbagai proses, baik itu melalui pertemuan dengan komisi VI DPR hingga komunikasi secara langsung.
“Bahkan, sudah 72% nasabah bancassurance, 61% nasabah korporasi dan 68% nasabah ritel sudah setuju restrukturisasi,” jelas Hexana.
Hexana menegaskan, setiap aksi selalu ada legal opinion. Menurutnya, hal ini belum sepenuhnya dipahami para nasabah bancassurance, terlepas dari semua opsi memang tidak bisa memuaskan semua pihak.
Sementara itu, Robertus Bilitea mengaku akan terus memproses pemindahan polis Jiwasraya ke IFG Life yang saat ini masih menunggu izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Melalui opsi ini, polis Jiwasraya akan dikelola oleh IFG Life yang akan mendapat suntikan modal Rp 20 triliun dari pemerintah ditambah dengan Rp 4,7 triliun dari IFG sebagai holding.
“Opsi ini merupakan opsi terbaik dalam upaya penyehatan polis Jiwasraya. Dengan modal yang ada, kami harap bisa memastikan keberlangsungan pemindahan polis,” jelasnya.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatawarta sikap jajaran direksi dalam menyikapi masalah merupakan bukti bahwa negara tidak tinggal diam dalam menyelesaikan permasalahan Jiwasraya.
<!–nextpage–>
“Apa yang kami lakukan lebih baik dari permasalahan asuransi yang lain. Langkah ini memang tidak sempurna, tapi pemerintah sudah komitmen untuk menyelesaikan,” jelasnya. (CNBC Indonesia/kataberita)