Mengaku Diajak Kudeta AHY, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Langsung Terkenang Jasa SBY

oleh
SBY dan Gatot
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono melantik Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Jumat (25/7/2014) (ist. doc. detikcom/)

kataberita.id — Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, angkat bicara terkait pengambilalihan kursi kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru-baru ini.

Seperti diketahui, sejumlah mantan kader Partai Demokrat telah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) tandingan di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat, 5 Maret 2021.

Dalam KLB tandingan tersebut, Kepala Staf Presiden (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko didapuk sebagai ketua umum menggantikan AHY.

Baca Juga :   Ruhut Sitompul: Aku Yakin Ketum PD Hasil KLB Bpk Moeldoko Disyahkan Bpk Yasonna Menkum HAM

Namun sebelum KLB tandingan itu digelar, Gatot Nurmantyo mengaku sempat diajak turut serta melakukan kudeta.

Dalam ajakannya, Gatot pun turut diiming-imingi bakal mendapat posisi penting di tubuh Partai Demokrat.

Namun, seketika itu Gatot teringat kenangan di Istana bersama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Banyak yang bertanya kepada saya, ‘Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi…’. Ya saya bilang ‘Siapa sih yang enggak mau,” kata Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.

Baca Juga :   Ferdinand Hutahaean Mundur dari Demokrat, Ruhut: Kalau Mau Ikut ke PDIP Ok

“Partai dengan 8 persen kalau enggak salah kan besar, dia (Partai Demokrat) mengangkat presiden, segala macam kaya gitu. Ada juga yang datang sama saya.”

Gatot mengatakan, tawaran tersebut memang menarik. Ia lantas menanyakan bagaimana proses kudeta di Partai Demokrat kepada orang yang mengajaknya itu.

Menurut orang tersebut, kata Gatot, caranya dengan melakukan KLB. Dalam KLB itu, posisi AHY diganti karena ada mosi tidak percaya. Setelah AHY lengser, baru dilakukan pemilihan untuk posisi ketua umum yang baru.