kataberita.id — PT Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) menjawab kritikan yang disampaikan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok yang kini menjabat sebagai komisaris utama Pertamina mengkritik lambannya peneterasi dari bisnis SPBU mini alias Pertashop yang dikerjakan oleh Pertamina Patra Niaga.
“Kendala terbesar dalam pengembangan Pertashop adalah ketersediaan lahan dengan potensi yang bagus,” kata Corporate Secretary Sub Holding Commercial and Trading Pertamina Patra Niaga, Putut Andriatno, saat dihubungi di Jakarta, Senin, 1 Maret 2021.
Kendala berikutnya, kata dia, adalah soal investor. Sebab, sasaran pendirian Pertashop ini adalah desa-desa dan perusahaan memprioritaskan pengusaha di sana. “Maka modal usaha juga menjadi salah satu kendala,” kata dia.
Dikutip dari laman resmi Pertamina, Pertashop ini adalah sebuah bisnis kemitraan perusahaan dengan masyarakat. Dalam bisnis ini, Pertamina menawarkan keuntungan berupa modal usaha yang kecil dan jaminan ketersediaan BBM.
Untuk bisa bermitra dengan Pertamina, masyarakat bisa memilih tiga tipe Pertashop. Ketiganya yaitu Gold dengan modal Rp 250 juta, Platinum Rp 400 juta, dan Diamond Rp 500 juta.
Adapun kritikan dari Ahok ini disampaikannya dalam acara Milad 9 Tahun Pesantren Motivasi Indonesia pada Minggu, 28 Februari 2021. Ahok menyampaikan bahwa dirinya ingin sekali program satu desa satu Pertashop dari perusahaan betul-betul direalisasikan.
“Selama ini begitu pelan,” kata Ahok. Kritikan itupun juga sudah disampaikan langsung oleh Ahok kepada dewan direksi.
Tapi tahun lalu, kata Ahok, penetrasi dari Pertashop ini sudah lumayan karena mencapai 2000 titik. Sementara tahun ini, Ahok ingin Pertamina bisa menambah lebih dari 12 ribu Pertashop di tanah air.
Ini jauh lebih besar dari target yang pernah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada akhir Desember 2020. Saat itu, Nicke mengatakan perusahaan membidik 10 ribu unit pada 2021.