Gunung Semeru Erupsi, Mensos Risma: Karena Ada Gempa, Kemudian ada Goyangan-Goyangan di Lempengan

oleh
gunung semeru
Luncuran awan panas Gunung Semeru terpantau dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 1 Desember 2020. Berdasarkan pemantauan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Semeru meluncurkan awan panas sepanjang 11 kilometer dan mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang terguyur abu. ANTARA/Seno

kataberita.id — Menteri Sosial Tri Rismaharini atau bus Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming. Hal ini diungkapkan Risma saat berkunjung ke Kabupaten Lumajang, Senin petang, 18 Januari 2021.

“Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Semua harus siap. Karena memang dampak global warming ini luar biasa,” kata Risma di Pendapa Kabupaten Lumajang.

Baca Juga :   PPP Menilai Risma Memiliki Potensi Besar, Ini Ancaman Bagi Anies dalam Pilgub DKI Mendatang

Menurut Risma, erupsi Semeru bisa saja dampak dari global warming. “Mungkin lho ya, karena saya teorinya tidak tahu dan saya juga bukan ahlinya. Tapi karena ada gempa bumi, kemudian ada goyangan-goyangan di lempengan yang menyebabkan adanya erupsi Gunung Semeru dan sebagainya, kita tidak tahu. Tapi kita harus siap,” ujar Mensos Risma.

Gunung Semeru   kembali memuntahkan lava pijar ke arah Besuk Kobokan, Kecamatan Candipuro , Sabtu sore menjelang petang, 16 Januari 2021. Muntahan lava pijar ini menimbulkan awan panas guguran yang menyelimuti gunung api tertinggi di pulau Jawa ini.