Aduh Soal Ujian SD di Kota Bogor Berbau Porno, Salah Siapa?

oleh
Soal Ujian SD Berbau Porno di Bogor
Lembar Soal Ujian Kelas 5 SD Berbau Porno di Bogor, foto: istimewa

kataberita.id — Hebohnya soal-soal ujian atau ulangan cabul di SDN Kedung Badak 2 Kota Bogor membuat geram Anggota Komisi 4 DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti.

Endah mengaku geram sekaligus prihatin, setelah melihat dengan detail soal-soal yang diberikan untuk anak kelas 5 SD tersebut sangat tidak memenuhi kepatutan.

“Ya sudah berkontak dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin, sudah disidak langsung sekolah tersebut,” ungkap Endah.

Ada tiga faktor yang menjadi perhatiannya, yang pertama adalah lalai dan lemahnya pengawasan dari pihak terkait dengan ‘kecolongan’ soal-soal yang tidak sepantasnya untuk anak-anak di usia kelas 5 SD tersebut.

Baca Juga :   Heboh, Soal Ujian SMP yang Ejek Mega dan Puji-Puji Gubernur Anies

Kedua mungkin sang guru mapel PJOK tersebut tidak menguasai materi dengan baik alias bermasalah. Dan yang ketiga, ini bisa kategorikan masuk dalam tindakan berbau pornografi.

“Ini jelas melanggar Perda Kota Layak Anak, secara keilmuan pendidikan tidak pantas, tidak pantas juga dengan norma kepatutan. Anak kelas 5 SD tidak pantas mendapatkan soal-soal dengan tata bahasa seperti itu,” papar Endah Purwanti.

Baca Juga :   Heboh, Soal Ujian SMP yang Ejek Mega dan Puji-Puji Gubernur Anies

Dinas Pendidikan Kota Bogor pun sebetulnya tidak bisa lari dari tanggungjawab pengawasan kepada sekolah.

Dia menegaskan, pengawasan melekat sangat perlu dilakukan, agar tidak terulang kejadian lagi seperti ini karena tidak pantas.

Sebelumnya, Kepala SDN Kedung Badak 2 Siti Nurmi menyampaikan permohonan maafnya atas soal ujian yang terlalu vulgar untuk anak kelas 5 SD. Siti mengaku kecolongan dengan kasus tersebut.

“Memang benar soal itu dibuat oleh guru kami yang berinisial O. Saya selaku kepala sekolah meminta maaf yang sebesar besarnya atas kejadian ini,” ungkap Siti

Baca Juga :   Heboh, Soal Ujian SMP yang Ejek Mega dan Puji-Puji Gubernur Anies

Siti mengatakan bahwa Guru PJOK tersebut sedang sakit parah, di rawat selama 3 hari dan diharuskan menjalani operasi pemasangan ring jantung.

Siti mengemukakan juga bahwa soal yang dibagikan kepada murid belum dikonfirmasi kepadanya. Sehingga, ia tidak mengecek dan mengetahui isi soal tersebut.