Dua Kader PDIP Terjerat OTT KPK Berbeda, Hanya Daam Tiga Hari

oleh
PDIP
Ilustrasi Bendera PDI-P, foto: istimewa

kataberita.id — Dalam waktu kurang 3 hari, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan dua kali Operasi Tangkap Tangan (OTT) untuk kasus yang berbeda. Yang menarik, dari dua OTT yang dilakukan KPK tersebut masing-masing menjerat kader PDIP.

Pada Selasa 24 November 2020, OTT KPK menyasar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo terkait kasus ekspor benih lobster. Petinggi Partai Gerindra itu diamankan KPK sasat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 23.20 WIB. 

Selain Edhy Prabowo, diamankan beberapa orang yang juga terlibat dalam kasus tersebut. Salah satunya kader PDIP, Andreau Misanta Pribadi. Sempat menjadi buron, Andrea Misanta Pribadi akhirnya menyerahkan diri.

Baca Juga :   Sudah 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf Amin Menjabat, Tetapi Penanganan Korupsi Masih Lemah, Tidak Serius?

PDIP sendiri menyebut Andreau Misanta Pribadi kader yang tak lagi aktif di partai Banteng tersebut. Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, membenarkan bahwa Andreau Misanta Pribadi pernah menjadi caleg DPR RI pada Pemilu 2019. 

Namun ia gagal melenggang ke istana. Sejak itu, menurut Basarah, yang bersangkutan tak lagi aktif di PDIP. Namun Basarah menegaskan partainya akan memberikan sanksi tegas ke yang bersangkutan.

Meski diklaim tak lagi aktif, nyatanya Andreau Misanta Pribadi sempat menjadi orang penting di partai besutan Megawati Soekarnoputri karena ia pernah menjabat sebagai Kabiro Hubungan Antar Lembaga Perlengkapan dan Properti Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDIP.

Baca Juga :   Mantan Kader PDI-P yang Dipecat, Menggugat Megawati dan Petinggi Partai Lainnya, Ada Apa?

Kembali kader Banteng kena OTT

Dua hari berselang setelah OTT Menteri KKP, OTT KPK kembali terjadi pada Jumat 27 November 2020 tepatnya pada pukul 10.30 WIB. Walikota Cimahi Ajay Muhammad Priatna terjerat OTT terkait suap perizinan proyek di Cimahi.

Terakhir diketahui jika Walikota Cimahi ini dicokok KPK terkait perizinan Rumah Sakit Bunda Cimahi. Ajay diduga menerima suap uang lebih dari Rp400juta yang diduga dari bagian total commitment fee sekitar Rp3 miliar lebih. 

Baca Juga :   Berita Terkini Harun Masiku dari Pimpinan KPK: Kami Segera Akan...

Pria kelahiran Bandung 18 Desember 1966 ini sebelum menjabat sebagai Walikota Cimahi juga pernah menjabat posisi-posisi penting. Di dunia politik, Ajay sempat menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kota Cimahi sebelum akhirnya menang di Pilkada 2017 silam.

Sebelum terjun di dunia politik, Ajay juga pernah menjabat sebagai Ketua HIPMI Jabar, Ketua Bidang Konstruksi dan Perumahan Umum KADIN Jawa Barat, Bendahara Umum FKPPI, Wakil Ketua KOSOGORO Bandung, dan Pengurus KNPI. (viva/kataberita)