kataberita.id, CIANJUR — Pada saat pandemi Covid-19, seluruh peserta didik ditegaskan untuk belajar di rumah, sesuai dengan peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasil pantauan kataberita.id, banyak orang tua peserta didik yang kesal karena anaknya kurang produktif belajar di rumah. Belajar melalui daring, banyak juga sebagian orang tua, kurang mendukung. Karena hasil evaluasi pembelajarannya membuktikan kurang memuaskan.
Namun tidak seperti di sekolah lain, dalam pembelajaran daring di Sekolah/Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cianjur, menganjurkan untuk tugas dan pekerjaan rumah siswa, harus dikumpulkan langsung ke sekolah, melalui bentuk fisik seperti Lembar Kerja Siswa (LKS).
Menurut salah satu guru MIN 1 Cianjur, LKS dibuat atau disusun oleh guru/pendidik/wali kelasnya masing-masing, agar siswa produktif belajar di rumah, selama masa pandemi.
kataberita.id terus menelusuri, maksud dari pembuatan LKS itu, karena di sisi lain, ada nilai bisnis dalam LKS tersebut.
LKS tersebut diperjualbelikan pada saat siswa mengantarkan tugas ke sekolah, setiap satu minggu sekali.
Tidak tanggung-tanggung biaya LKS yang harus dibayar oleh siswa atau orangtua siswa itu mencapai Rp 7000,- dan banyak orangtua yang mengeluh dengan nilai atau harga LKS foto copy yang kurang relevan dengan modal yang dikeluarkan untuk biaya cetaknya.
“Terlalu mahal lembar keja siswa yang dijual. Kalau pun mau dijual ke siswa, jangan terlalu mahal dong,” ungkap orang tua siswa MIN 1 Cianjur yang tidak ingin disebutkan namanya.
Salah satu guru MIN 1 Cianjur pun turut mengklarifikasi atas LKS yang dijual mahal itu.
“Ini kan sudah termasuk biaya printnya. terus biaya penyusunan materi dan tugasnya. Lagian ini juga semua mata pelajaran ada. dan ini cuma seminggu sekali, jika dikalikan satu bulan, harganya cuma Rp 28.000,-.” Jelas guru MIN 1 Cianjur.
Guru PNS di MIN 1 Cianjur itu pun menjelaskan, bahwa pihak guru atau sekolah tidak memaksa harus membelinya.
“Kami sudah membuat kesepakatan dengan orangtua murid, jika ingin membeli silahkan, jika tidak pun tidak jadi masalah, yang penting tugas sekolah harus mengumpulkan. Lagian semua orang tua murid sudah menandatangani perjanjian guru akan membuat foto copy LKS.” tutup guru PNS perempuan saat ditemui kataberita.id. (kataberita/icn)