kataberita.id — Di antara massa unjuk rasa 1310 penolak Omnibus Law Cipta Kerja, Zaini (72) tampak mencolok dengan gayanya yang nyentrik berupa pakaian jawara serba hitam, selasa kemarin (13/10/2020) di Kawasan Patung Arjuna Wijaya alias Patung Kuda, Jakarta.
Sembari menghisap rokok dan mendengarkan orasi, ia yang tampak sudah masuk tergolong lansia itu bersandar di sepeda tua miliknya.
“Saya enggak terlalu paham undang-undang, tapi saya ngerasa hidup makin susah, makan saja susah,” kata Zaini
Zaini yang mengaku paranormal sempat mengaku banyak orang yang mendatanginya akhir-akhir ini. Mereka, kata dia, memintanya untuk menyantet anggota DPR yang mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja.
Namun, dia enggan menuruti permintaan para pelanggannya. Menurutnya, lebih baik turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi.
“Banyak yang minta, tapi saya enggak jawab. Saya turun saja ke Jakarta,” ujar dia sembari tertawa.
Warga Lebak, Banten, itu mengaku diajak seorang teman yang tinggal di Jakarta untuk ikut demonstrasi. Ia pun tertarik untuk ikut meramaikan.
aking semangatnya, Zaini rela datang jauh-jauh dengan sepeda tuanya. Ia berangkat sejak Senin (12/10) malam dan sampai ke Jakarta sekitar dini hari.
“Lima menit sekali berhenti, lumayan subuh tadi sampai Jakarta, tapi nanti kayaknya nginep di rumah teman dulu,” ujar Zaini.
Hingga pukul 15.30 WIB, kerumunan massa mengular dari depan Patung Arjuna Wijaya alias Arjuna Wiwaha hingga Jalan Medan Merdeka Selatan. Jumlahnya diprediksi lebih dari 5.000 orang.
Masa aksi makin sore makin bertambah banyak. Berdasarkan pantauan yang dilansir dari CNNIndonesia.com, massa aksi masih didominasi oleh simpatisan ormas Islam. Para pria mengenakan baju serba putih dilengkapi peci, sedangkan perempuan mengenakan jilbab.
Meski begitu, banyak juga massa aksi yang merupakan pemuda tanggung. Mereka mengenakan baju bebas dan datang secara bergerombol.
Saat ini massa aksi masih terkendali. Anggota Laskar Pembela Islam ditugasi menjaga barikade demonstran. Mereka juga berpatroli mengecek keamanan aksi unjuk rasa.