Sudah Kebal dari Corona, Donald Trump Kembali Kampanye

oleh
Donald Trump
Presiden AS Donald Trump melepas topengnya saat kembali ke Gedung Putih dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada 05 Oktober 2020 di Washington, DC. Trump menghabiskan tiga hari dirawat di rumah sakit karena virus korona. (Photo: Win McNamee/Getty Images)

kataberita.id — Presiden sekaligus capres petahana Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap kembali berkampanye dalam Pilpres AS. Trump mengklaim dirinya sudah kebal dari virus Corona (COVID-19).

“Saya kebal (dari virus Corona),” kata Trump dalam wawancara di Fox News, seperti dikutip Associated Press, Senin (12/10/2020).

Trump tidak menyebut secara gamblang apakah hasil tes swab terhadap dirinya sudah menunjukkan negatif dari Corona. Trump pun menyebut kesehatannya sudah lebih baik.

Baca Juga :   839 PNS Terdeteksi Covid-19, BKN Turut Menghimbau

“Saya merasa luar biasa,” kata Trump kepada orang banyak. Trump kemudian menyatakan bahwa pandemi Corona, yang telah menewaskan lebih dari 210.000 orang AS telah “menghilang” meskipun dia masih dalam proses pemulihan dari virus.

Sementara itu, dokter Gedung Putih menyebut Trump tidak lagi berisiko menularkan Corona. Risiko ini hilang sembilan hari setelah Trump dijangkiti COVID-19.

“Saya dengan senang hati melaporkan bahwa selain Presiden memenuhi kriteria CDC untuk penghentian isolasi yang aman, sampel PCR COVID-19 pagi ini menunjukkan, dengan standar yang diakui saat ini, ia tidak lagi dianggap sebagai risiko penularan kepada orang lain,” kata dokter Sean Conley seperti dilansir AFP.

Baca Juga :   Ternyata Menteri Nadien Dinyatakan Positif Virus Corona, Jalani Isolasi Secara Mandiri

Conley, yang dituduh kurang transparan soal kondisi Trump, mengatakan terhitung sudah 10 hari sejak Trump pertama kali mulai menunjukkan gejala virus Corona. Trump dirawat di rumah sakit satu hari kemudian, pada 2 Oktober.

Trump, yang dirawat di rumah sakit selama tiga hari sebelum kembali ke Gedung Putih, telah siap untuk kembali berkampanye. Trump tertinggal dari penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam jajak pendapat kurang dari sebulan sebelum pemilihan pada 3 November. (detik/kataberita)