Ada Apa? Prabowo Diundang ke AS oleh Menhan Amerika Serikat Mark Esper

oleh
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto, foto via CNN Indonesia

kataberita.id — Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akan mengunjungi Amerika Serikat (AS). Dia mendapat undangan dari Menhan AS Mark Esper untuk berkunjung pada 15 Oktober-19 Oktober 2020.

Undangan itu diterima Prabowo tak setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dilaporkan memutuskan untuk mengeluarkan visa kepada Prabowo.

Pemberian visa ini kali pertama dilaporkan media politik ternama Amerika Serikat, Politico, Selasa (6/10/2020), dengan mengutip seorang sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Baca Juga :   Prabowo Lapor Jokowi, Ada Upaya Penggelembungan Hingga 600 Persen Harga Alutsista

Setelah visa AS terkantongi, Prabowo dikabarkan akan berkunjung ke Negeri Paman Sam pada akhir bulan ini.

“Prabowo diperkirakan akan berkunjung sekitar akhir bulan ini,” tulis Politico sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/10/2020).

Strategi Hadapi China

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menilai undangan Mark Esper tersebut sebagai strategi AS menghadapi China.

“Undangan Menhan AS kepada Menhan Prabowo ke AS harus dilihat sebagai strategi AS menghadapi China,” ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/10/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga :   Ini Dia Rencana Prabowo Tuntaskan Pembelian 11 Jet Tempur Sukhoi Su-35 Senilai US$ 1,14 Miliar

Hikmahanto menuturkan, berdasarkan “buku putih” Departemen Pertahanan AS disebutkan bahwa China berniat untuk membangun pangkalan militer di Indonesia.

Menurutnya, keinginan China tersebut tak lepas karena faktor kedekatan ekonomi Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu.

Hikmahanto mengatakan, AS khawatir ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap China akan melemahkan prinsip kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

Baca Juga :   Terbongkar! Ternyata Ini Alasan Prabowo Subianto Ngotot Nyapres Lagi...

Sebab, AS memprediksi Indonesia akan jatuh ke tangan China dengan ketergantungan ekonominya dan mudah dikendalikan China.

Padahal, kata dia, Indonesia adalah negara strategis dan memiliki peran yang sentral di kawasan Asia Pasifik, baik untuk AS maupun China.

“Karenanya Menhan AS mengundang Menhan Indonesia untuk memperkuat kerjasama pertahanan kedua negara,” kata dia.

“Tapi di balik kerja….”