Pun dengan pintu dan tembok yang terlihat kusam.
Di ruang pertama rumah Masliha terlihat sejumlah mesin jahit.
Tampak pula tumpukan baju di ruang tersebut.
Di ruang yang sama, Masliha duduk bersandar pada mesin jahit.
Masliha mengungkap kesulitannya mencari Laeli Atik.
Masliha mengaku terkahit Laeli pada tahun lalu, tepatnya Oktober 2019.
“Kalau ketemu tahun kemaren ketemu juga udah last contak bulan oktober tahun lalu, ibu ke Jakarta ya nyari-nyari, sekali-kalinya itu waktu udah lepas kontak, pas ketemu gitu , sampai bulan kemaren agustus bapaknya juga nyari gak ketemu,” kata Masliha dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Tribun Jateng.
Niat Masliha bertemu tak lain untuk menyuruh Laeli Atik pulang.
Namun Laelli Atik justru menolak ajakan sang ibu.
Menurut Masliha saat itu Laeli Atik beralasan ingin mencari pekerjaan di Jakarta.
“Suruh pulang aja dulu, gak mau ntra aja saya lagi nyari kerjaan,” kata Masliha.
Masliha juga mengetahui hubungan Laeli Atik dengan Fajri.
Malahan Masliha melihat perubahaan sangat drastis dari Laeli Atik sejak kenal Fajri.
“Drastis, setelah kenal Fajri, ibaratnya kaya yang diperalat, wajah berubah, ya Allah kok lain,” kata Masliha.
Masliha menuturkan anak keempatnya tersebut terbilang pintar dalam segi akademis.
Sejak duduk di bangku sekolah Laeli Atik selalu meraih ranking terbaik.
“Dari SMP peringkat satu SMA, juara 1,” kata Masliha.
Polisi juga menyebut Laeli Atik, tersangka mutilasi Rinaldi adalah sosok yang dikenal cerdas.
“Ada sisi menarik khususnya tersangka wanita. Kalau dilihat dari tingkat kecerdasan intelektualnya, itu merupakan orang yang cukup cerdas,” pungkas Tubagus Ade Hidayat dalam wawancara di kanal iNews TV, Jumat (18/9/2020).
Kecerdasan Laeli Atik itu terlihat dari latar belakang yang ia miliki.
Laeli Atik adalah salah satu lulusan sarjana MIPA di Universitas Indonesia.
“Terbukti dia salah satu sarjana lulusan MIPA di universitas terkemuka di Indonesia ini,” ujar Tubagus.
Selain itu, Laeli Atik juga pernah menjadi guru privat yang mengajar banyak murid.