kataberita.id, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PEN mengatakan, rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswendan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah tertekan. Dia pun meminta agar Anies tidak membuat pernyataan sentimen negatif yang bisa berakibat kepada pasar dalam negeri.
“Yang pertama bahwa PSBB di Jakarta tidak pernah dicabut. Jadi artinya kita perlu melakukan komunikasi publik yang tidak menimbulkan gejolak,” kata Airlangga Hartarto dalam diskusi virtual bertajuk Anies Rem Darurat, Ekonomi Tercekat?, di Jakarta, Minggu (13/9/2020).
Airlangga Hartarto menambahkan, dunia perekonomian saat ini sangat rentan terhadap sentimen-sentimen negatif. Bahkan dampaknya, bisa langsung tercermin di pergerakan pasar modal, likuiditas, capital outflow, dan stabilisasi mata uang rupiah.
Hal tersebut terbukti, IHSG dan nilai tukar rupiah sempat terperosok akibat pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswendan yang kembali menerapkan PSBB.
IHSG tercatat merosot tajam sebesar 5 persen ke level 4.892,87 atau turun 257,49 poin pada Kamis lalu dan rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38 persen menjadi 14.855 per dolar AS.
“Yang namanya ekonomi itu faktornya ada dua pertama fundamental yang kedua sentimental. Sentimen ini dipicu oleh satu ketidakpastian sehingga sebagai tentu harapan kami adalah kita tidak membuat kejutan-kejutan hal yang sudah dilakukan,” jelas dia.
Kedati begitu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengaku lega. Mengingat sejak Jumat kemarin, IHSG sudah kembali ke jalur hijau. Artinya market atau pasar masih cukup percaya dengan berbagai kebijakan pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19.
“Artinya ada kepastian ada kejelasan pemerintah juga menyatakan bahwa pelayanan kesehatan tetap nomor satu dan kapasitas rumah sakit seluruhnya aman tersedia. Sehingga dengan demikian market kembali confident. Itu yang dijaga oleh pemerintah,” tandas Airlangga Hartarto. (liputan6/kataberita)