kataberita.id, CIANJUR — Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru tahun akademik 2020 PKKMB Online yang usai dilaksanakan beberapa hari lalu menjadi buah bibir di kalangan mahasiswa.
Mahasiswa merasa ada yang janggal, pasalnya sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai tranparasnsi dana PKKMB yang semulanya akan dilakasanakan secara semi daring.
Namun pada kenyataannya dilaksanakan secara full daring, dan tidak ada kejelasan mengenai alokasi dana yang dikeluarkan oleh pihak rektorat kepada Mahasiswa baru.
“Kami selaku organisasi yang mewadahi aspirasi mahasiswa mendapatkan banyaknya keluhan, khususnya dari Mahasiswa baru prihal kejelasan alokasi dana yang telah mereka keluarkan untuk pelaksanaan PKKMB tersebut,” Protes Abdul Latif.
Oleh karena itu kami selaku organisasi kemahasiswaan yang mewadahi seluruh aspirasi mahasiswa menuntut pihak kampus untuk Audiensi terkait akuntabilitas, transparansi dana PKKMB.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa -Keluarga Mahasiswa Universitas Suryakancana BEM-KM UNSUR Abdul Latif mengatakan kekecewaannya terhadap hasil audiensi dengan pihak kampus pada Kamis lalu (10/9/2020).
“Pihak rektorat enggan terbuka saat audiensi soal alokasi dana PKKMB yang tidak jelas peruntukannya, padahal kami selaku mahasiswa perlu kiranya untuk mengetahui kemana aliran dana tersebut. Karena ini merupakan hak kami juga sebagai mahasiswa, kami juga perlu untuk melakukan sinkronisasi antara sudut pandang rektorat dengan mahasiswa melalui transparansi dana, hal inilah yang menurut banyak pihak sangat sensitif,” ungkap Latif saat dihubungi kataberita.id melalui sambungan whatsapp.
“Terlebih dari awal pihak kampus tidak memberi kesempatan bagi organisasi kemahasiswaan ORMAWA sewilayah UNSUR untuk duduk bersama merancang jadwal maupun RAB pelaksanaan PKKMB ini menjadi pertanyaan besar bagi lembaga pendidikan. Jangan sampai lembaga pendidikan kita ini hanya dijadikan proyek bisnis belaka untuk keuntungan para oknum pejabat kampus,” tutup Abdul Latif. (icn/kataberita)