kataberita.id — Pemerintah akan mempercepat pemberian bantuan sosial ke masyarakat. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemensos) Asep Sasa Purnama, dan terkait kontraksi pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi minus 5,32 persen. Kontraksi terdalam dialami sektor konsumsi rumah tangga.
“Kemensos berupaya melakukan percepatan realisasi bansosnya agar masyarakat dapat memperoleh manfaat yang lebih optimal,” kata Asep kepada Kompas.com, Kamis (6/8/2020).
Asep mengatakan, pihaknya juga akan mempercepat pemberian bantuan sosial tunai (BST) dengan sasar 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran itu dipercepat dengan menggunakan strategi salur melalui Kantor Pos, Komunitas, dan antar langsung ke KPM.
]”Sehingga KPM akan lebih cepat memanfaatkan bansosnya, pemanfaatan bansos di tingkat masyarakat pada akhirnya akan berdampak pula terhadap aktivitas ekonomi di tingkat bawah,” ujar dia.
Terkait pemberian bansos yang belum merata, kata Asep, Kemensos akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan berbagai macam masukkan mengenai infomasi penerima.
“Data dan informasi dimaksud nanti diterima Pusdatin, kemudian Pusdatin melakukan analisis dan mengkonsolidasikannya kepada kami,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto ( PDB) RI pada kuartal II 2020 terkontraksi hingga 5,32 persen.
Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.
Kontraksi ini lebih dalam dari konsensus pasar maupun…