kataberita.id — Presiden Turki Erdogan akhirnya mengumumkan secara resmi bangunan Hagia Sophia di Istanbul dialihfungsikan kembali menjadi sebuah masjid. Pembukaan bangunan bersejarah dunia itu sebagai tempat ibadan umat Muslim akan dilakukan dalam dua minggu mendatang.
Pernyataan Erdogan keluar setelah pengadilan tinggi memutuskan konversinya pada tahun 1938 menjadi museum adalah ilegal. Erdogan melakukan ini dengan mengesampingkan peringatan internasional untuk tidak mengubah status monumen berusia hampir 1.500 tahun yang dihormati Muslim dan Kristen itu.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Rusia, dan Yunani menentang keras perubahan status Situs Warisan Dunia UNESCO. Hagia Sophia adalah titik fokus dari kekaisaran Byzantium Kristen dan Kekaisaran Ottoman Muslim dan sekarang menjadi salah satu monumen yang paling banyak dikunjungi di Turki.
Kementerian kebudayaan Yunani menggambarkan keputusan pengadilan sebagai “provokasi terbuka” bagi dunia yang beradab. Sementara UNESCO mengatakan menyesalkan hal ini.
“Disimpulkan bahwa akta penyelesaian menetapkannya sebagai masjid dan penggunaannya di luar karakter ini tidak dimungkinkan secara hukum,” kata pengadilan Turki yang jadi dasar aturan baru Erdogan, sebagaimana dikutip dari Reuters.
“Keputusan kabinet tahun 1934 yang … mendefinisikannya sebagai museum tidak mematuhi hukum,” kata pengadilan merujuk pada dekrit yang ditandatangani Bapak Turki Modern Ataturk, yang berkuasa saat itu.
Erdogan dikenal sebagai seorang Muslim yang taat. Dari dalam negeri, aturannya ini mendapat dukungan dari parlemen.
Bukan hanya itu, di Istanbul, ratusan orang berkumpul di dekat Hagia Sophia untuk merayakan keputusan itu. “Terima kasih Tuhan hari ini kembali ke tujuan utamanya. Hari ini Tuhan akan disembah di masjid ini.” (CNBC/kataberita)