kataberita.id — Hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT Askrida pada Kamis (25/6/2020) lalu disesalkan Wakil Ketua Kadin Jabar Tubagus Raditya. Pada rapat yang digelar secara virtual zoom meeting, Pemprov Jabar dan BJB tidak memiliki wibawa dan cenderung dilecehkan.
“Setelah melihat hasil RUPS Askrida tersebut, saya melihat wibawa Pemprov Jabar dan BJB dilecehkan. Sejarah yang biasanya terjadi, posisi Komisaris Utama atau Direktur Utama selalu diserahkan kepada Jabar. Tetapi pada RUPS ini lepas, karena memang tidak memiliki wibawa,” kata Raditya saat ditemui di Grha Kadin Jabar Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Selasa (30/6/2020).
Raditya mengaku kecewa karena Pemprov Jabar dan BJB merupakan pemegang saham terbesar PT Askrida. Terlebih hampir 30 persen lebih portopolio bisnis Askrida berada di Jabar.
“Saya melihat hasil RUPS ini sangat tidak elok karena menyangkut kewibawaan Pemprov Jabar dan BJB. Seharusnya Pemprov Jabar dan BJB berjuang keras untuk mendapatkan haknya. Kenapa Pemprov Jabar dan BJB tidak alot (berjuang)?” ujarnya.
Melihat kondisi sekarang, Raditya mengusulkan Pemprov Jabar atau BJB membesarkan asuransi atau membuat asuransi sendiri sebagai anak perusahaan, daripada bisnis tersebut diambil Askrida.
“Perusahaan ini harus menggarap pasar-pasar yang ada di internal Jabar atau membesarkan Jamkrida saja, daripada kita tidak memiliki kewibawaan. Kita tidak perlu gabung dengan provinsi lain, soalnya sudah tidak dihargai,” jelasnya. (pelitaonline/kataberita)