Erick Thohir Membela Orias Petrus Moedak Dirut Inalum yang Diusir Anggota DPR

oleh

kataberita.id, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, tetap membela dan mempercayakan Orias Petrus Moedak sebagai Dirut PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum yang juga dikenal MIND ID.

Erick mengaku tetap optimistis Orias Petrus Moedak bisa memperkuat bisnis perusahaan pertambanganmilik negara meski telah diusir oleh anggota DPR saat rapat. 

Tak hanya itu, bahkan anggota DPR meminta agar Orias Petrus Moedak diganti sebagai Direktur Utama PT Inalum atau MIND ID.

Baca Juga :   Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Cocok Jadi Pasangan Capres Cawapres 2024?

Erick Thohir malah menantang Orias untuk tidak berpuas diri setelah mengakuisisi PT Freeport Indonesia dan PT Vale Indonesia Tbk. 

“Pak Orias yang lagi populer di berita itu, Saya bilang ke Pak Orias, kita ambil Freeport bukan hanya merah putih, tapi kita punya 51 persen saham,” ujar Erick Thohir pada Kamis (2/7/2020).

Menurutnya, setelah mendapatkan Freeport, ada tiga hal yang bisa dilakukan sebagai strategi utama.

Baca Juga :   Ada Rangkap Jabatan di BUMN, DPP KNPI Rilis Nama-nama Perusahan dan Pejabatnya

Pertama, MIND ID atau Holding BUMN Tambang harus melakukan benchmarking terhadap Freeport. Dari meliputi struktur biaya hingga sumber daya manusia.

Kedua, melakukan benchmarking dari sisi teknologi. Ketiga, melakukan benchmarking dari sisi pasar.

“Jadi, saya tidak mau pengambilalihan Freeport itu cuma merah putih saja, tetapi setelah itu, ya sudah. Hal ini yang kita sekarang push baik di Antam, Timah, maupun Bukit Asam,” ujarnya.

Erick menjelaskan, pihaknya ingin di PT Bukit Asam Tbk pengembangan gasifikasi batu bara terus dijalankan. 

Baca Juga :   Partai Nasdem Minta Erick Thohir Buktikan Terkait Ada Mafia Bibit Pertanian: Jika Benar, Menteri SYL Harus Mundur?

Tidak hanya menggunakan batu bara untuk memenuhi permintaan pasar di sektor energi listrik, Erick menginginkan batu bara juga dikembangkan hingga menjadi metanol ataupun Dimethyl Ether (DME).

“Cari saja partner yang baik, karena potensi daripada batu bara dari metanol dan DME perlu untuk dipertimbangkan ke depan,” ujarnya. (Kompas TV/kataberita)