Pilpres 2024, Potensi Erick Thohir Dinilai Punya Sumber Daya Ekonomi yang Relatif Cukup jadi Capres

oleh
Erick Thohir Capres 2024
Erick Thohir (foto: liputan6.com)

JAKARTA – Nama Erick Thohir tiba-tiba mendadak melambung tinggi disebut-sebut sebagai calon presiden (Capres) atau wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024. Posisinya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diramal akan mempengaruhi popularitas dan elektabilitasnya saat ini.

Pengamat politik Cecep Hidayat menilai masih ada waktu empat tahun untuk mempersiapkan diri bagi siapapun yang ingin maju dalam pemilihan presiden (Pilpres)

Munculnya nama Erick dianggap mewakili tokoh di level nasional. Selama ini capres-capres selalu didominasi oleh kepala daerah, seperti Anies Rasyid Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa. “Dia (Erick) punya potensi besar apalagi punya sumber daya ekonomi yang relatif cukup. Sekarang mendapatkan banyak momentum,” ujar dosen Universitas Indonesia (UI) itu saat dihubungi SINDOnews, Senin (22/6/2020).

Baca Juga :   Erick Thohir Copot Untung Suseno Sutarjo dari Jabatannya dan Angkat Jenderal Purnawirawan Jadi Komisaris Utama Kimia Farma

Cecep menuturkan Erick harus bisa memelihara momentum-momentum yang diperoleh dan menjadikan itu sebagai tabungan politik. Cuma pria berlatar belakang pengusaha itu harus hati-hati terhadap melambungnya popularitasnya saat ini.

Ada dua kemungkinan, yakni didorong oleh pendukungnya sendiri atau orang yang kontra. Kebijakan Erick yang mengutak-atik perusahaan-perusahaan plat merah beserta jabatan-jabatan strategisnya dinilai berpotensi memunculkan lawan politik baru. “Itu melawan zona nyaman. Orang-orang yang tersingkir bisa jadi akan berhadapan. Mereka juga akan melihat apa ‘borok’, entah membuat kampanye negatif. Di saat yang sama mengumpukan kelemahan Erick Thohir,” terang Cecep.

Baca Juga :   Sahabat Ganjar Gelar Konsolidasi di Bali, Menuju Pilpres 2024

Salah satu kelemahan Erick adalah bukan kader partai politik. Dia butuh usaha untuk mendapatkan tiket agar bisa maju di pemilu 2024. Menurut Cecep, itu bukan masalah karena trennya partai sering mengambil orang luar yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi. “Di sini kapasitas personal lebih utama pada pilpres dibanding pileg. Kemudian, enggak peduli dari partai atau enggak, nanti bisa di-endorse oleh partai. Apalagi dia punya vitamin yang besar, sumber daya ekonomi,” katanya. (sindonews/kataberita)