Iuran BPJS Naik Lagi, Nikmat Mana Lagi Yang Kau Dustakan

oleh
BPJS Kesehatan
Kondisi Kerja di kantor BPJS Kesehatan (foto: Tempo)

kataberita.id — Mulai hari ini Rabu, 1 Juli 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menaikkan besaran iuran BPJS Kesehatan. Kenaikan iuran berlaku untuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri.

Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 64 Tahun 2020, tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 lalu, tentang Jaminan Kesehatan. Berdasarkan beleid itu, iuran kepesertaan mandiri kelas I akan naik dari Rp80 ribu menjadi Rp150 ribu per peserta.

Baca Juga :   Jokowi Perintahkan Revisi Aturan JHT, PAN: Negara Tidak Boleh Menahan Uang JHT Sampai Usia 56 Tahun

Sementara itu, iuran mandiri kelas II naik dari Rp51 ribu menjadi Rp100 ribu per peserta per bulan. Sedangkan iuran Mandiri kelas III naik dari Rp25.500 per peserta per bulan menjadi Rp35 ribu per peserta per bulan.

Namun, peserta mandiri kelas III masih bisa menikmati tarif lama Rp25.500 per peserta per bulan karena ada bantuan subsidi dari pemerintah. Peserta kelas ini baru membayar penuh iuran sebesar Rp35 ribu mulai 1 Januari 2021.

“Sebesar Rp16.500 per orang per bulan dibayar oleh pemerintah pusat sebagai bantuan iuran kepada peserta PBPU dan peserta BP,” ungkap Jokowi dalam beleid tersebut, seperti dikutip CNN Indonesia Selasa kemarin (30/6).

Baca Juga :   Megawati Protes, Kabinet Jokowi Masih Ada Menteri yang Terjebak Ego, Siapa?

Pada 2021, iuran kepesertaan kelas mandiri III sebenarnya mencapai Rp42 ribu per peserta per orang. Namun, pemerintah memberi subsidi lagi sebesar Rp7.000 per peserta per bulan.

Sebelumnya, Jokowi menaikkan iuran BPJS Kesehatan per 1 Januari 2020. Iuran yang berlaku yaitu, mandiri I Rp160 ribu, mandiri II Rp110 ribu, dan mandiri III Rp42 ribu per peserta per bulan. Hanya saja, pungutan iuran tersebut hanya berlaku selama Januari-Maret 2020.

Baca Juga :   Jokowi dan Megawati Digugat, Dianggap Jadi Inisiator RUU HIP

Sebab, Mahkamah Agung (MA) membatalkan aturan kenaikan iuran tersebut. Alasannya, dianggap tidak sesuai dengan ketentuan konstitusi.

Akhirnya, iuran kepesertaan kembali ke awal, yakni Mandiri I Rp80 ribu, Mandiri II Rp51 ribu, dan Mandiri III Rp25.500 per peserta per bulan. Iuran ini berlaku dari April-Juni 2020. Kelebihan bayar peserta atas iuran sesudah kenaikan pada Januari-Maret akan dialih menjadi pembayaran iuran April-Juni 2020. (CNN Indonesia/kataberita)