kataberita.id, CIANJUR — Kasus proyek pengadaan mebeler dan elektronik di lingkungan Bawaslu Cianjur terus bergulir.
Saat komisioner Bawaslu Cianjur Bungkam, suara nyaring muncul dari kampus Universitas Suryakancana. Aktivis BEM UNSUR mengancam akan menggelar aksi jika Bawaslu bungkam soal dugaan kongkalikong proyek pengadaan mebeler untuk inventaris Panwas Kecamatan.
“Kami duga ini ada pemufakatan jahat di lingkungan Bawaslu untuk menunjuk salah satu pihak ketiga dalam pengadaan Proyek Mebeler di lingkungan Bawaslu Cianjur.” Ujar Ahmad Abdul Latif wakil Menteri Informasi dan Komunikasi BEM UNSUR.
Ketua Organisasi Fakultas Hukum Law Unsur (Falu) kembali menegaskan bahwa dirinya merasa prihatin atas apa yang diterima Panwascam sebab mereka bagian dari penyelengara demokrasi di Indonesia.
“Panwascam itu penyelenggara demokrasi di tingkat kecamatan, bagaimana kita mengukur kualitas demokrasi kita jika Panwascam diberi Inventaris rongsok.” Tegas Latif sapaan akrabnya.
Latif menegaskan dirinya tak ragu membawa kawan-kawan aktivis mahasiswa untuk menyambangi kantor Bawaslu Cianjur untuk mempertanyakan kelanjutan kasus tersebut.
“Ini sudah menjadi sorotan masyarakat dan masalah besar dalam menghadapi pesta demokrasi Pilkada Cianjur. Jika komisioner Bawaslu tak siap kami akan menuntut mereka Mundur.” Pungkas Latif. (kataberita/dky)