Seniman Tantang Hirup Mulut Pasien COVID-19, Demi Membuktikan Sudah Tidak Ada Lagi Corona

oleh
Seniman Surabaya Taufik Monyong (Foto: Tangkapan Layar)
Seniman Surabaya Taufik Monyong (Foto: Tangkapan Layar)

kataberita.id, Surabaya – Seniman asal Surabaya Taufik Hidayat, atau yang biasa dipanggil Taufik Monyong, menantang dirinya sendiri untuk menghirup mulut pasien positif terkena COVID-19. Hal ini untuk membuktikan bahwa sudah tak ada lagi kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Jatim dan Surabaya.

Ucapan Taufik itu ada dalam video yang viral di media sosial hingga aplikasi percakapan. Dalam video berdurasi 4 menit 55 detik yang dibuat tanggal 6 Juni 2020 ini, Monyong menyebut jika usai dirinya menghirup mulut pasien COVID-19 dan tidak meninggal dunia, berarti sudah tak ada lagi kasus COVID-19.

Baca Juga :   Pantaskah New Normal Covid-19 di Indonesia, Ini Tanggapan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan

“Saya Taufik Hidayat atau Cak Monyong tanggung jawab kalau memang masih ada yang terpapar 200, 2.000 saya bertanggung jawab. Saya akan mencoba apakah orang tersebut COVID-19 atau tidak, saya akan datang, datang ke rumah sakit kalau diperintah oleh pemerintah untuk saya sedot COVID-19-nya, Kalau saya tidak mati, berarti sudah tidak ada Corona,” ucap Monyong seperti yang dilansir deticom, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga :   Alia Laksono Memberikan Solusi SDGs 5 Kegiatan ECOSOC Yoth Forum 2022

“Kalau memang COVID-19 ini ada di Jawa Timur atau di Surabaya, saya minta kepada staf juru bicara Kementerian Kesehatan atau juru bicara kepresidenan, akan saya sebarkan, Jawa Timur saya pastikan sudah tidak ada COVID-19, yang terdampak dan terpapar Corona yang mematikan,” ujarnya.

Monyong menilai upaya pemerintah dari adanya patroli kendaraan mobil dari petugas kesehatan, kepolisian, Satpol PP yang menjadi satgas COVID-19 merupakan hal yang menghabiskan anggaran. Karena, tidak menemukan apa-apa dan justru menambah kepanikan masyarakat.

Baca Juga :   Fatwa MUI Terkait Larangan Sholat Jum'at di Masjid di Zona Bahaya Corona

“Ini hanya sekadar COVID-19 dalam pandangan kami adalah konspirasi fitnah yang tidak ada diada-adakan sehingga menjadi ketakutan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur dan Surabaya,” imbuh Monyong.