Pembobolan Uang Nasabah oleh Petinggi BNI, Bagaimana Sistem Pengawasan BNI Pusat?

oleh

kataberita.id — Tujuh bos BNI ditetapkan jadi tersangka kasus pembobolan dana nasabah di Ambon senilai Rp 135,3 Miliar.

Kasus ini berawal dari BNI Cabang Ambon yang melaporkan Faradiba Yusuf pimpinan pemasaran Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Ambon ke polisi.

Faradiba Yusuf diduga menggelapkan uang nasabah senilai Rp 58,9 miliar.

Dana tersebut berasal dari tabungan nasabah, cek, dan deposito salah satu pengusaha yang disimpan di bank tersebut.

Baca Juga :   Teller BNI di Pamekasan Jadi Korban Pelecehan Atasannya: Tarik Paksa Pakaian Dalam

Namun, jumlah kerugian dalam kasus pembobolan dana nasabah BNI Ambon itu membengkak setelah penyidik menemukan ada aliran dana sebesar Rp 76,4 miliar melalui sejumlah rekening salah satu tersangka atas nama Tata Ibrahim yang diketahui sebagai pegawai BNI di Makassar, Sulawesi Selatan.

Selain Faradiba Yusuf, polisi telah menetapkan enam tersangka lain dalam kasus pembobolan dana nasaban BNI.

Baca Juga :   Buronan 17 Tahun Maria Pauline Lumowa Naik Pesawat, Dibawa Pulang Ke Indonesia

Meraka adalah Soraya Pellu, Kepala Cabang BNI Mardika Andi Rizal alias Callu

Kepala Cabang BNI Tual Chris Rumalewang,

Kepala Cabang BNI Aru Josep Maitimu,

Kepala Cabang BNI Masohi Martije Muskita.

Sementara satu tersangka baru dalam kasus pembobolan dana nasabah ini, adalah Tata Ibrahim.