Muslim Hafidz : Kementrian LH dan Stake Holder Harus Turun Tangan untuk Kembalikan Sungai Cilamaya Kembali Bersih

oleh

KARAWANG-Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya, kembali membuat gebrakan kampanye lingkungan. Usai melakukan gerakan “Sisir-Susur” di sepanjang aliran Sungai Cilamaya. Akhir pekan kemarin, Fordas Cilamaya menggelar acara ‘Ngebak Bareng’ di hulu Sungai Cilamaya. Tepatnya di Curug Cilamaya, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta.

Ketua Fordas Cilamaya, Muslim Hafidz mengatakan, aksi ngebak atau berenang bareng di Curug Cilamaya, merupakan gerakan sebagai bentuk protes dari masyarakat Cilamaya, yang terdampak pencemaran di aliran Sungai Cilamaya.
“Ternyata hulu Sungai Cilamaya itu jernih. Bahkan layak diminum airnya. Setelah aliran sungai melintasi perusahaan, airnya jadi kotor dan berbahaya,” ujar Muslim, Minggu, (13/10).

Baca Juga :   SNNU Jawa Barat: Semoga Jadi Penyambung Lidah Nelayan NU Jawa Barat

Muslim mengatakan, akibat pencemaran yang berlarut-larut, hingga 19 tahun lamanya. Membuat kesehatan masyarakat di sepanjang babtaran sungai terancam. Bahkan, dampaknya juga berimplikasi pada perekonomian warga, hingga masalah sosial.
“Sebelumnya kami sudah terima informasi. Kalau DLHK Provinsi Jawa Barat dan tim gabungan, melakukan sidak ke titik pencemaran limbah, untuk diambil sampelnya,” katanya.

Baca Juga :   Ini Resolusi FORDAS Cilamaya Berbunga, Tahun 2020

Oleh sebab itu, lanjutnya, pihaknya menunggu hasil itu, dan tindakan yang akan dilakukan. Selain kampanye lingkungan dan ngebak bareng di Curug Cilamaya. Sebelumnya, Fordas Cilamaya sudah melakukan kampanye Dunia Bicara Sungai Cilamaya.

“Masyarakat Indonesia yang berada di Amerika, Jepang, China, UEA, Taiwan, Hongkong, hingga Thailand. Telah bicara, menyerukan dukungan untuk Sungai Cilamaya Berbunga,” pungkasnya.(pasundanekspres.co)