Di Kota Tembang
Tiap derung lonceng dibunyikan aku selalu gagal menangkap nasib Nasib seperti mutiara di tangan seorang gadis maka perlu sedikit pandai beretorika untuk mengubah arah kehendak meski begitu kadang aku menyerah pada ketakutan sendiri kini aku akan pulang tak banyak yang kubawa hanya sedikit kesedihan untuk membuka kembali ingatan yang tersesat di jalan padat tiap bedug dipukul azan berkumandang hanya ada satu yang benar di hati sesaat memaknai setiap kepulangan dan saat segalanya begitu jauh aku pun membenarkan diri bahwa semestinya kita tak hanya sekedar bertegur sapa berpapasan tanpa mengenal satu sama lain kota ini jadi asing bagiku di mana selalu kurasakan panas membakar di bawah pohon teduh burung-burung terbang masuk pintu keluar pintu masuk gang keluar gang dan rindu, cinta, dendam, kecewa jadi hujan petang di wajah-wajah yang lisut 2019
Kembang Api
orang-orang tak dikenal
menyalakan malam
bulan mengambang di atas kolam
dan mungkin di lorong itu
nyala kita padam
mataku menekuri seribu bohlam
yang berjajar di pagar
kisah baru akan diputar
korsel pasar malam
seribu bintang pecah dini hari
angin mengusik pikiran
di balik pintu kota
memori persis seperti paku
karat yang mengerang
hanya kecup dan peluk
semakin kencang
2019
Tangis Taman Minggu
bulan putih di langit putih
tali balon gas putus
lepas dari sulur tangan
menjauh seperti angan
sambil menatap balon gas
yang berjalan ke langit
ia mengerahkan hujan pelan
dengan tangis keras
matahari memberi pelukan
menyusut lelehan kesedihan
“yang kabur dari sulur tangan
adalah keikhlasan.” Tambatnya.
Kasih sayang bagai angin pelan
Menangkal nyala api
Matahari tersenyum
Membawa kenangan jauh
Tak dapat dibawanya kembali
Pada keramaian ia berlari
matahari menuntun harapannya
ia menunjuk angsa kecil
Yang bergerak tanpa terbang
Seperti ingin membalas tangis kehilangan
Dengan lupa ia kenali
Memori yang melanglang pergi
Cianjur, 2019
Ujang Saepudin, Lahir di Cianjur 05 Juni 1996. Sekarang tinggal di Cipanas, Kp. Rarahan RT. 04/RW 08 Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Suryakancana Cianjur. Beberapa puisi dimuat di harian Pikiran Rakyat, Harian Waktu, antologi bersama HPI Riau 2018, Kunanti di Kampar Kiri, Antologi Puisi Pestival Seni Multatuli Lebak Banten 2018. Antologi bersama Festival Sastra Internasional Gunung Bintan. Aktif di Ruang Sastra Cianjur (RSC).